Gadis Dengan Penglihatan Tembus Pandang
Laura Castro [14 tahun], dulunya lahir sebagai orang normal. Namun menjelang usia 10 tahun matanya berubah menjadi putih semuanya, secara total, tidak tampak lagi bagian hitam [pupil].Dokter spesialis mata dan ahli dari bidang lain telah meneliti kasus ini, tapi tidak ada yang mampu menjelaskan apa penyebabnya. “Para dokter mengatakan, mereka belum pernah melihat hal seperti ini,” kata ibunya, Anabel Castro.
“Puteriku dapat melihat ke mana saja dalam kondisi cahaya terang maupun gelap. Dia dengan mudah melihat tembus-pandang benda-benda padat. Keanehan matanya ini mulai muncul secara bertahap. Mata dia yang dulu cokelat berubah menjadi putih dan semakin putih, dan penglihatannya menjadi semakin tajam.”
Para ilmuwan yang meneliti masalah X-ray pada mata Laura Castro mengatakan, gadis ini bisa melihat dengan jelas menembus dinding beton, kayu, kertas, dan baja.
Kata ibunya, “Dia terbangun suatu pagi, dan dia bisa melihat tembus ke dalam tubuhnya sendiri. Dia melihat jantungnya berdetak, dia menjerit. Hal ini membuat kami takut dan panik selama beberapa bulan.”
Sejak memiliki mata putih dan tembus pandang, gadis cantik ini pun dihindari oleh teman-temannya di sekolah. Sang ibu membesarkan hatinya, “Kau spesial. Suatu hari nanti kau akan sangat terkenal.”
Lele Pemakan Manusia
Seekor ikan sejenis lele diduga telah bermutasi
secara genetik menjadi berukuran sangat besar dan mengerikan. Ikan ini
kini menjadi obyek penelitian para ilmuwan di Nepal dan India. Mereka
khawatir ikan itu sudah membunuh beberapa orang setelah ‘merasakan’
mayat manusia.
Lele raksasa ini, biasanya disebut
goonch, diduga tumbuh besar setelah mendapat makanan mayat-mayat manusia
yang dibuang di sungai Great Kali, sungai di perbatasan Nepal-India,
tempat ikan itu ditangkap.
Ikan yang telah
bermutasi itu kini sedang dalam penyelidikan ahli biologi Jeremy Wade.
Wade meneliti ikan lele raksasa itu untuk acara televisi dan akan
ditayangkan stasiun televisi Five dalam waktu dekat.
“Penduduk lokal mengatakan kepada saya suatu teori bahwa
monster ini telah tumbuh luar biasa besar karena makan sisa pembakaran
mayat. Mungkin mereka merasakan nikmatnya daging manusia setelah memakan
sisa-sisa mayat itu” ungkap Wade.
“Kemungkinan
ada beberapa lele yang tumbuh lebih besar daripada yang lain dan jika
Anda memberikan makanan lebih banyak lagi, maka mereka pasti juga akan
tumbuh lebih besar lagi” katanya.
Awalnya, Wade
mengira bahwa buayalah yang memakan sisa-sisa mayat tersebut. Namun,
teori itu berubah setelah dia mengalihkan perhatian pada goonch, salah
satu jenis ikan air tawar terbesar di dunia.
Dia
lantas menangkap seekor di antaranya yang diperkirakan berbobot 55 kg
dengan panjang hampir 2 meter. Berat dan ukuran ini bisa disebut rekor
dunia karena jauh lebih berat dan lebih besar dari ikan-ikan lele yang
pernah tertangkap sebelumnya. “Jika ikan ini menangkapmu, kamu tak akan
bisa lolos”, sahutnya.
Selama bertahun-tahun,
penduduk di sepanjang Great Kali yakini ada monster menakutkan yang
bersembunyi di sungai yang mengalir di perbatasan India-Nepal ini.
Hanya saja, mereka menganggap monster ini selalu
bergerak di sepanjang aliran sungai dan mengincar orang-orang yang mandi
di sungai itu. Tahun lalu, remaja 18 tahun dari Nepal hilang setelah
diseret ke dalam sungai oleh sesuatu yang digambarkan sebagai ‘babi yang
bentuknya panjang’.
Korban pertama serangan
goonch ini diperkirakan seorang pemuda berusia 17 tahun yang juga
berasal dari Nepal. Dia tewas setelah mandi di sungai itu, April 1988
silam.
Para saksi mata mengatakan, mereka
menyaksikan pemuda itu seperti ditarik oleh sesuatu yang kuat ke dalam
sungai. Tiga bulan setelah kejadian itu, seorang anak kecil diseret ke
dalam air, sementara ayahnya hanya bisa melihat tak berdaya
Goonch Fish, Lele Kanibal
Rasa
penasaran penduduk akhirnya terjawab ketika seorang ahli biologist dari
Inggris bernama Jeremy Wade melakukan penelitian di Sungai Kali dan
menemukan jawaban yang mengejutkan.
Wade menemukan kenyataan bahwa monster pemakan manusia
itu ternyata adalah sejenis ikan lele raksasa (Giant Cat Fish) yang
telah mengalami perubahan DNA karena sering memakan mayat yang
dihanyutkan ke sungai setelah terlebih dahulu dibakar dalam acara ritual
pemakaman tradisional masyarakat setempat yang dikenal dengan nama
Ritual Bagmati.
“Ikan jenis ini merupakan jenis
ikan endemis sungai ini. Namun, karena telah puluhan tahun menyantap
daging mayat yang dihanyutkan melalui sungai, ikan ini berubah secara
genetik menjadi jauh lebih besar dari ukuran sebenarnya.
Mereka menjadi ketagihan, dan mulai menjadikan daging
manusia menjadi menu utama. Jadi jika lama tidak ada ritual pemakaman,
ikan ini menjadi ganas dan menyerang manusia,” Wade menjelaskan.
Dalam penelitiannya, Jeremy Wade juga berhasil menangkap
seekor ikan lele pemangsa daging manusia dengan ukuran 1,8 meter dan
berat berkisar 73 kilogram.
Menurut Wade jika
ikan dengan ukuran sebesar itu ketika menyerang manusia di dalam air,
maka sedikit sekali kemungkinan korbannya untuk menyelamatkan diri. Wade
lalu menamakan ikan lele raksasa itu dengan nama Goonch Fish.
Perjalanan penelitian Jeremy Wade saat menyelidiki ikan
lele pemakan manusia di Sungai Kali Dakali telah di dokumentasikan dan
akan ditayangkan perdana pada tanggal 21 Oktober nanti di salah satu
stasiun televisi Inggris (Channel 5) dengan judul “Monster Air
Pemakan Daging Manusia”.
Pemangsa dari Huadu’s Furong
Bukan hanya di
Sungai Mekong saja terdapat jenis ikan lele raksasa. Baru-baru ini di
Waduk Huadu’s Furong-China, terjadi kegemparan. Selama ini, dalam
setahun selalu saja terjadi beberapa kasus orang tenggelam dan hilang
secara misterius di waduk itu.
Namun akhirnya
misteri itu terjawab sudah. Penduduk setempat berhasil menangkap seekor
ikan lele raksasa yang ukuran panjang badannya mencapai 3 meter dan
lebar kepala berkisar 1 meter. Gilanya lagi, ketika masyarakat membelah
perut ikan itu, mereka menemukan “sisa-sisa” seorang lelaki di dalam
tubuh ikan itu..
Namun karena pemerintah lokal
khawatir insiden ini akan berdampak pada kepariwisataan daerah itu,
mereka berusaha keras agar peristiwa itu tidak terpublikasi secara luas.
Tapi beberapa turis sempat datang dan mengabadikan gambar ikan lele
pemangsa manusia dengan ponsel mereka.
Beberapa
kalangan beranggapan ikan ini adalah ikan jenis Waking Catfish atau
clarius batrachus (ikan lele berjalan). Namun belum ada yang dapat
menjelaskan bagaimana mungkin ikan lele yang berukuran centimeter bisa
menjadi begitu besar.
Saat ini masyarakat lokal
maupun turis asing tidak diperbolehkan berenang di Waduk Huadu’s Furong.
Orang banyak memperkirakan masih ada ikan sejenis yang hidup di waduk
itu, siap memangsa orang yang berenang di situ.
Raksasa Sungai Mekong
Sungai
Mekong yang merupakan salah satu sungai utama di dunia banyak menyimpan
berbagai jenis ikan-ikan raksasa. Sungai Mekong merupakan sungai
terpanjang ke-12 di dunia, dan ke-10 terbesar dalam volume (melepas
475km³ air setiap tahunnya), dia mengisi wilayah seluas 795.000 km² dari
Tibet dia mengalir melalui China provinsi Yunnan, Myanmar, Thailand,
Laos, Kamboja, dan Vietnam.
Semua kecuali China
dan Myanmar masuk kedalam Komisi Sungai Mekong. Karena variasi musim
yang sangat berbeda dalam aliran dan adanya “rapid” dan air terjun
membuat navigasi sangat sulit.
Menurut para
peneliti, sungai ini adalah rumah dari berbagai jenis ikan raksasa air
tawar. Yang paling terkenal adalah Mekong Giant Cat Fish. Jenis ikan
lele raksasa ini memang hidup disepanjang aliran Sungai Mekong yang
melintasi beberapa negara di Asia tersebut.
Pada
tahun 2005, seorang nelayan Muangthai menangkap ikan lele raksasa
sebesar beruang Grizzly di Sungai Mekong. Ukuran ikan ini berkisar 2,7
Meter dengan berat mencapai 646 pon.
Memang
penangkapan ikan lele berukuran raksasa di Sungai Mekong bukanlah hal
yang aneh. Sudah berulang kali nelayan setempat mendapatkan ikan lele
berukuran raksasa di sungai itu. Namun sepertinya belum ada yang
menyamai ukuran ikan lele yang ditangkap nelayan Muangthai tersebut.
Bukan Pemangsa
Berbeda dengan kasus di Sungai Kali di Nepal dan Waduk
Huadu’s Forung di China, tidak ada laporan yang menyebutkan bahwa ikan
lele raksasa di Sungai Mekong adalah pemangsa manusia.
IUCN (International Union for Conservation of Nature),
sebuah badan dunia yang bergerak di bidang konservasi sumberdaya alam
telah menyimpan dan memasukkan data keberadaan ikan lele raksasa dari
Sungai Mekong sebagai jenis satwa air yang langka dan menuju kepunahan.
Jenis ikan lele raksasa ini, juga telah menarik
perhatian WWF (Worl Wildlife Fund) dan National Geografic Society. Kedua
organisasi ini sedang bersama-sama menyusun rencana perlindungan
terhadap jenis ikan itu.
Memang menakutkan jika
kita membayangkan keberadaan raksasa-raksasa air tawar pemangsa daging
manusia tersebut. Kita sekarang tentu akan menjadi was-was jika berenang
di sungai maupun danau air tawar.
Namun
pertanyaannya adalah bagaimana mereka bisa menjadi kanibal dan doyan
makan manusia. Apakah mereka yang mengganggu manusia, atau malah manusia
yang mengusik habitat mereka..?
10 Letusan Gunung Berapi Paling Membunuh Sepanjang Masa
Hingga kini tercatat 10 letusan dahsyat
gunung berapi yang disusun berdasarkan jumlah korban yang di akibatkan
nya. Ternyata 4 diantaranya berada di Indonesia, 3 yang TERDAHSYAT juga
ada di Indonesia :
10.
Mount Lamington
Lamington
adalah gunung api dengan ketinggian 1,680 meter yang terletak di Papua
New Guinea. Sialnya hingga tahun 1951, penduduk setempat di Provinsi
Oro ini mengira gunung tersebut hanyalah gunung biasa yang ditumbuhi
pepohonan.
Hingga suatu malam pada 18 Januari, lahar dan asap mulai untuk keluar dari puncaknya, dan tiga hari kemudian, sebuah ledakan sangat besar dari sisi utara, menyebabkan langit ditutupi debu tebal dan gerimis magma bercampur uap sulfur. Dalam beberapa bulan kemudian getaran dan letusan terus berlanjut hingga radius 10 mil. Ledakannya menyebabkan total hampi 3,000 kematian.
Hingga suatu malam pada 18 Januari, lahar dan asap mulai untuk keluar dari puncaknya, dan tiga hari kemudian, sebuah ledakan sangat besar dari sisi utara, menyebabkan langit ditutupi debu tebal dan gerimis magma bercampur uap sulfur. Dalam beberapa bulan kemudian getaran dan letusan terus berlanjut hingga radius 10 mil. Ledakannya menyebabkan total hampi 3,000 kematian.
Papandayan adalah sebuah gunung api
semi-aktif yang terletak di pulau Jawa, Indonesia. Pada 1772, gunung
api ini meletus menghancurkan 40 desa di dekatnya. Lebih dari 3,000
orang terbunuh. Gunung api ini diperkirakan masih sangat berbahaya dan
terus mengeluarkan asap dan letusan-letusan di tahun 1923, 1942, dan
terus meningkatkan kekuatannya di tahun 2002.
8. Laki
Laki adalah sebuah gunung api di Islandia
yang legendaris yang telah tertidur sejak letusan terakhirnya yang
sangat dahsyat di tahun 1783. Dengan ketinggian 1.725 meter, gunung
api ini menyebabkan kerusakan di seluruh negara ketika secara
spektakuler meletus, membunuh di atas 50% populasi makhluk hidup di
Islandia dengan awan belerang dan fluorine beracunnya.
Kelaparan
menjadi penyebab matinya 25% populasi tersebut. Air mancur lahar
memancar hingga 1.400 meter tingginya. Seluruh dunia merasakan akibat
dari letusan tersebut. Awan beracun menyebar hingga ke Eropa, menutupi
langit belahan bumi bagian utara yang menyebabkan musim dingin datang
lebih awal di Inggris dan membunuh 8.000 orang.
Di
Amerika Utara, musim dingin 1784 menjadi musim dingin terpanjang dan
paling dingin yang pernah tercatat. Ada catatan lebih banyak salju di
New Jersey, sungai Mississippi membeku di New Orleans, dan di
ditemukan es di Teluk Mexico!.
7.
Kelud
ak
abad ke-15, Gunung Kelut telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa.
Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000
jiwa. Kelud juga terletak di Pulau Jawa, Indonesia. Sisi timur Kelud
telah ‘menggerutu’ pada tahun 2008, di mana sebelumnya pada tahun 1919
lumpur lahar telah membunuh di atas 5,000 orang. Sejak itu, Terowongan
Ampera, suatu sistem pengeringan untuk menampung banjir lahar dari
kawah telah dibangun.
Oktober 2007, ketika itu 30,000 penduduk
lokal harus diungsikan setelah gunung api dalam kondisi Siaga Merah.
Selama dua minggu Kelud memuntahkan debu hingga 8 mil jauhnya.
Kondisi Gunung Kelud
Sekarang, tampak kubah lava telah mengisi seluruh kawah
6. Unzen
Unzen yang terdiri dari beberapa lapis stratovolcanoes
terletak di daerah Kyushu, Jepang. Gunung api setinggi 1,500 meter ini
masih aktip hingga kini. Pada tahun1792 beberapa kubah lahar roboh,
menyebabkan tsunami yang membunuh lebih 15,000 orang. Sebuah letusan
terbaru di tahun 1991 telam membunuh lebih dari 40 orang dan
menyebabkan kerusakan luar biasa pada bangunan-bangunan disekitarnya.
5. Nevado Del Ruiz
Nevado
Del Ruiz, Kolumbia, dikenal karena laharnya yaitu mudflow atau
longsoran yang terdiri atas air dan material pyroclastic yang
mengalir dan mematikan . Di tahun 1595, 635 orang terbunuh setelah
lumpur yang yang mendidih seperti dituangkan ke dalam sungai Guali
dan Lagunillas, dan di tahun 1845 lebih dari 1,000 orang
tewas.
Kota Armero yang dibangun di atas
magma yang mengering telah kehilangan hampir seluruh populasi
penduduknya ketika di tahun1985, sebuah letusan telah mengalirkan
lahar dengan kecepatan 40 mil per jam dan mengubur kota. Lebih dari
23,000 orang tewas.
4.
Mount Vesuvius
Gunung
api ini menjadi nomor dua untuk kekejamannya, menyebabkan kematian
hingga 25,000 nyawa. Ketika Vesuvius dengan letusan yang maha dahsyat di
tahun 79 SM, sepenuhnya telah menguburkan kota Pompeii di bawahnya
dengan memuntahkan ‘isi perutnya’ selama 20 jam nonstop. Sejak itu,
gunung api ini meletus lusinan kali dan terakhir pada tahun 1944
beberapa desa didekatnya telah dibinasakan..
3. Mount Pelee
Gunung api yang terletak di Martinique,
kini menjadi tujuan wisatawa di Perancis yang populer untuk mengenang
bahwa sesuatu yang sangat mematikan telah terjadi di sini. Pada tahun
1902, sebuah letusan yang terbesar di abad 20 terjadi di sini dan
menewaskan lebih dari 30,000 orang.
Dimulai dengan letusan
kecil beruntun yang hanya mengeluarkan asap, belerang dan debu dan pada
April 1902, gunung api ini tidak sepenuhnya meletus sampai tanggal 8
Mei 1902. Air mancur lahar yang menyala, dan awan beracun meluncur
deras dengan kecepatan 600 mil per jam dari gunung api tersebut.
Dengan
temperatur 1075 derajat, lahar telah mendidihkan kota St.Pierre
bawahnya. Kota terbakar berhari-hari kemudian. Hanya dua orang yang
selamat pada waktu itu.
2. Krakatau
Urutan
kedua dengan korban sebanyak 36,000, adalah meletusnya Gunung Krakatoa
(Indonesia) pada August 26–27, 1883. Krakatoa, juga dikenal sebagai
Krakatau, adalah pulau vulkanis yang still-dangerous,
terletak di Selat Sunda, Indonesia. Agustus 1883, sebuah rangkaian
ledakan dahsyat yang mengerikan dengan kekuatan 13,000 kali lebih
besar dari bom Hiroshima. Ledakannya terdengar hingga ke Perth,
Australia.
Muntahan lebih dari 21 kilometer kubik
batu dan debu membumbung hingga setinggi 70 mil. Secara resmi, lebih
dari 37,000 orang tewas. Namun dengan tsunami yang ditimbulkannya,
korban sepertinya bisa lebih besar lagi.
Menurut para peneliti
di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora
(1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar
dalam sejarah modern. The Guiness Book of Records mencatat ledakan
Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.
Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik
dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencavai
80 km. Benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di
dataran pulau Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, India,
Pakistan, Australia dan Selandia Baru.
1. Tambora
Yang paling besar telah menelan korban
sebanyak 92,000, yaitu letusan Gunung Tambora, Indonesia (dikenal
dengan Year Without a Summer, setahun tanpa musim panas). Gunung di
Sumbawa ini meletus pada tahun 1815. Tambora adalah gunung api aktip
dari 130-an gunung api yang yang ada di Indonesia. Gunung raksasa
setinggi 4,300 meter telah ‘melakukan’ serangkaian ledakan dari April
hingga Juni di tahun 1815 dan mengguncangkan dunia dengan after-effect-nya
yang mengubah stratosfir dan menyebabkan kelaparan yang buruk
hingga ke US dan Eropa pada abad ke 19.
Batu merah berpijar
menghujani angkasa ketika sepenuhnya gunung tersebut meletus. Semua
tumbuh-tumbuhan pada pulau dimana gunung tersebut berada dibinasakan
oleh lahar dan awan beracun. Secara keseluruhan, lebih 92,000 orang
tewas karena terbakar, kelaparan ataupun keracunan.
Letusan Tambora tahun 1815 adalah letusan terbesar di sejarah. Letusan
gunung ini terdengar sejauh 2.600 km, dan abu jatuh setidaknya sejauh
1.300 km.[2] Kegelapan terlihat sejauh 600 km dari puncak gunung
selama lebih dari dua hari. Aliran piroklastik menyebar setidaknya 20 km
dari puncak.
catatan tambahan 1: Letusan
Supervolcano Toba (the great Toba) di Indonesia
Sebelumnya Gunung Toba pernah meletus
tiga kali.
Letusan pertama terjadi sekitar 840 juta tahun lalu. Letusan ini menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea.
Letusan kedua yang memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi 500 juta tahun lalu. Letusan ini membentuk kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di daerah antara Silalahi dengan Haranggaol. Dari dua letusan ini, letusan ketigalah yang paling dashyat.
Letusan ketiga 74.000 tahun lalu menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir di tengahnya.
Gunung Toba ini tergolong Supervolcano. Hal ini dikarenakan Gunung Toba memiliki kantong magma yang besar yang jika meletus kalderanya besar sekali. Volcano kalderanya ratusan meter, sedangkan Supervolacano itu puluhan kilometer.
Yang menarik adalah terjadinya anomali gravitasi di Toba. Menurut hukum gravitasi, antara satu tempat dengan lainnya akan memiliki gaya tarik bumi sama bila mempunyai massa, ketinggian dan kerelatifan yang sama. Jika ada materi yang lain berada di situ dengan massa berbeda, maka gaya tariknya berbeda. Bayangkan gunung meletus. Banyak materi yang keluar, artinya kehilangan massa dan gaya tariknya berkurang. Lalu yang terjadi up-lifting (pengangkatan). Inilah yang menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Magma yang di bawah itu terus mendesak ke atas, pelan-pelan. Dia sudah tidak punya daya untuk meletus. Gerakan ini berusaha untuk menyesuaikan ke normal gravitasi. Ini terjadi dalam kurun waktu ribuan tahun. Hanya Samosir yang terangkat karena daerah itu yang terlemah. Sementara daerah lainnya merupakan dinding kaldera.
Letusan pertama terjadi sekitar 840 juta tahun lalu. Letusan ini menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea.
Letusan kedua yang memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi 500 juta tahun lalu. Letusan ini membentuk kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di daerah antara Silalahi dengan Haranggaol. Dari dua letusan ini, letusan ketigalah yang paling dashyat.
Letusan ketiga 74.000 tahun lalu menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir di tengahnya.
Gunung Toba ini tergolong Supervolcano. Hal ini dikarenakan Gunung Toba memiliki kantong magma yang besar yang jika meletus kalderanya besar sekali. Volcano kalderanya ratusan meter, sedangkan Supervolacano itu puluhan kilometer.
Yang menarik adalah terjadinya anomali gravitasi di Toba. Menurut hukum gravitasi, antara satu tempat dengan lainnya akan memiliki gaya tarik bumi sama bila mempunyai massa, ketinggian dan kerelatifan yang sama. Jika ada materi yang lain berada di situ dengan massa berbeda, maka gaya tariknya berbeda. Bayangkan gunung meletus. Banyak materi yang keluar, artinya kehilangan massa dan gaya tariknya berkurang. Lalu yang terjadi up-lifting (pengangkatan). Inilah yang menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Magma yang di bawah itu terus mendesak ke atas, pelan-pelan. Dia sudah tidak punya daya untuk meletus. Gerakan ini berusaha untuk menyesuaikan ke normal gravitasi. Ini terjadi dalam kurun waktu ribuan tahun. Hanya Samosir yang terangkat karena daerah itu yang terlemah. Sementara daerah lainnya merupakan dinding kaldera.
(KeSimpulan) Sebuah penelitian terbaru
menyatakan sebuah ledakan besar vulkanik di Indonesia mengguncang
planet Bumi pada 73.000 tahun yang lalu, bertanggungjawab terhadap
pendinginan suhu global dan menghancurkan populasi nenek moyang
manusia. Dibutuhkan heck dari sebuah bencana untuk menyeka pohon dari
India.
Tapi 73.000 tahun yang lalu, letusan titanic Gunung Toba (the great Toba) di Indonesia melakukan hal itu, menyapu bersih daerah itu hampir dalam semalam seperti menendang planet ke lemari es yang akan dingin bertahan selama hampir 2.000 tahun. Letusan Toba mungkin merupakan peristiwa vulkanik yang paling penting dalam sejarah manusia, derita leluhur penduduk manusia di Afrika turun secara drastis, hanya yang menyisakan sekitar 30.000 orang yang selamat.
Seandainya umat manusia pada masa itu sudah sebanyak jaman modern pasti bisa dibayangkan kalau letusan Toba ini akan menjadi letusan paling membunuh sepanjang masa
Tapi 73.000 tahun yang lalu, letusan titanic Gunung Toba (the great Toba) di Indonesia melakukan hal itu, menyapu bersih daerah itu hampir dalam semalam seperti menendang planet ke lemari es yang akan dingin bertahan selama hampir 2.000 tahun. Letusan Toba mungkin merupakan peristiwa vulkanik yang paling penting dalam sejarah manusia, derita leluhur penduduk manusia di Afrika turun secara drastis, hanya yang menyisakan sekitar 30.000 orang yang selamat.
Seandainya umat manusia pada masa itu sudah sebanyak jaman modern pasti bisa dibayangkan kalau letusan Toba ini akan menjadi letusan paling membunuh sepanjang masa
catatan tambahan 2: inilah peta penyebaran gunung api di Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar
AyO SaUdaRaKu BeRgAbuNGlAh!!!