Jam Massa

28 Desember 2009

BERITA MENARIK ( NEW ) II

Gigi Berlubang? Bakteri Usus Penyebabnya
Rabu, 30 Desember 2009 | 11:16 WIB
KOMPAS.com — Penyakit gigi berlubang atau karies gigi disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk sehingga terjadi akumulasi plak yang mengandung berbagai macam bakteri. Kini, para peneliti berhasil membuktikan bahwa bakteri penyebab gigi berlubang sebenarnya berasal dari usus kita.

Bakteri Bifidobacterium dentium Bd1 merupakan bakteri penyebab karies. Menurut para ahli seperti dimuat dalam jurnal PLoS Genetic, bakteri ini sejatinya hidup di usus dan memberikan dampak positif, seperti membantu sistem pencernaan dan meningkatkan sistem imun.

Namun, bakteri yang semula baik ini ternyata juga mampu beradaptasi di lingkungan mulut. Ia juga mampu bertahan dari asam yang diubahnya dari glukosa dan karbohidrat makanan. Asam ini pada akhirnya akan merusak struktur gigi hingga berlubang.

Untuk mencegah kerusakan gigi dan komplikasi penyakit, perawatan kebersihan gigi mutlak diperlukan. Mulut sebenarnya mempunyai sistem pembersihan sendiri, yaitu air ludah. Namun, dengan beragamnya jenis makanan yang kita konsumsi, kita perlu menggunakan sikat gigi dan pasta gigi untuk mencegah plak yang biasa terdapat di sela-sela gigi.
 
Memahami Fakta Seputar Virus HIV
Rabu, 30 Desember 2009 | 10:43 WIB
KOMPAS.com - Dokter yang baik, saya sering sekali mendengar mengenai istilah HIV/AIDS, tapi tidak mengerti apakah HIV itu. Mengapa bisa sangat berbahaya dan menyebabkan kematian? Apakah hanya menular melalui hubungan seksual? Sebagai orang awam, saya merasa kadang penjelasan yang ada hanya sepotong-sepotong dan tidak jelas, untuk itu saya ingin mengetahui lebih banyak mengenai HIV/AIDS tersebut.

H di J


Saudara H yang baik, bagus sekali pertanyaan Anda. Memang banyak yang mungkin sudah sering mendengar mengenai HIV/AIDS akan tetapi mungkin saja masih belum tahu mengenai HIV/AIDS ini.

Banyak dari kita mungkin masih menganggap penyakit biasa, bahkan cenderung tidak peduli. Tapi sebenarnya Anda haruslah waspada, karena HIV/AIDS bukanlah penyakit biasa. HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda, meski keduanya selalu disandingkan bersama, karena kebersamaan inilah yang menyebabkan orang selalu menduga HIV sama dengan AIDS padahal tidak. Mari saya jelaskan sedikit.

Apa sih HIV itu?
Human Immunodeficiency Virus atau juga dikenal sebagai HIV adalah golongan Lentivirus yang masih merupakan keluarga dari Retrovirus dan mempunyai banyak bentuk serta struktur biologis, terutama dengan karakter khasnya yaitu sakit yang berkepanjangan dengan periode masa inkubasi yaitu periode dari saat masuknya virus ke tubuh hingga menyebabkan sakit bisa sangat lama.

Bagaimana bisa masuk ke dalam tubuh kita?
HIV bisa masuk ke dalam tubuh kita melalui transmisi seksual yang tidak terproteksi baik dengan seseorang yang sudah terpapar HIV baik oral,genital maupun anal.
Virus ini pun bisa masuk melalui darah yang terinfeksi dari seseorang yang terpapar HIV kepada lainnya. Contohnya tertusuk jarum suntik yang pernah terpapar HIV virus (biasanya pada pengguna obat-obatan terlarang yang bertukar jarum suntik), serta pada penerima transfusi darah yang mengandung virus HIV (tapi pada umumnya sekarang ini, produk darah transfusi sudah dicek untuk resiko transmisi HIV).

Jangan lupa bahwa pada individu yang sering mentato tubuhnya dan menindik dengan jarum yang dipakai bergantian juga berisiko tinggi untuk penularan. Risiko transmisi juga didapat dari ibu ke anak yang sedang dalam kandungan, meskipun sekarang dengan adanya kombinasi dari pengobatan antiretrovirus yang baik dan cara caesar bisa mengurangi risiko transmisi.

Apa yang terjadi setelah terpapar HIV? Apa gejalanya?
Saat virus HIV masuk untuk pertama kali ke tubuh manusia, seseorang bisa saja tidak merasakannya.

Masuknya virus HIV memang tidak bergejala, akan tetapi sekitar 2 - 4 minggu setelah terpapar virus HIV, 80-90 persen dari individu akan mengalami gejala akut infeksi virus HIV "seperti flu" yang bisa bertahan lama dari 1 minggu hingga 28 hari.  Gejalanya pun bervariasi bisa demam, pembesaran kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, diare, rasa lelah berkepanjangan, ruam-ruam, hingga nyeri-nyeri otot.

Karena gejala yang tidak spesifik inilah kadangkala kita tidak menduga bahwa ini merupakan tanda- tanda infeksi virus HIV. Kadangkala ketika pasien datang ke Rumah Sakit, seringkali didiagnosa sebagai penyakit infeksi lainnya yang mempunyai gejala yang mirip. Apalagi jika seorang pasien hanya mengeluhkan gejalanya dan tidak menjelaskan mengenai faktor risiko HIV yang selama ini dia jalankan.

Untuk itu, gejala-gejala ini bukanlah merupakan gejala khas yang bisa digunakan sebagai penentuan diagnosa infeksi HIV, karena tidak timbul dalam setiap kasus dan infeksi lainnya bisa saja bergejala sama.

Setelah itu, masuklah ke masa laten di mana virus ada dalam tubuh tapi bisa saja tidak menimbulkan gejala sakit. Masa ini sangatlah lama bisa sampai 20 tahun bahkan pada beberapa penelitian bisa sampai lebih dari 20 tahun sebelum menjadi AIDS. Terakhir, timbullah AIDS, yang merupakan stadium akhir dari infeksi HIV.

Apa AIDS itu?
HIV bisa menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome/AIDS, suatu kondisi pada tubuh manusia yang menyebabkan sistem imun kita menurun. Tubuh kita menjadi gampang sakit dan terkena infeksi oportunistik dari kuman patogen (bakteri,virus, jamur) yang pada situasi biasa tidaklah bersifat mematikan bahkan biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang yang sehat. Tapi lain ceritanya pada orang yang daya tahan tubuhnya rendah, di mana kuman patogen dapat menginfeksi sehingga tak mampu lagi melawan infeksi biarpun infeksi yang menyerang termasuk jenis yang biasanya dapat diatasi saat sakit.

Hal ini bisa berbahaya, karena tidak adanya pertahanan tubuh bisa membuat Anda semakin rentan terhadap apapun termasuk infeksi jamur dan lainnya yang bisa menyebabkan kematian.

Bagaimana seorang dokter dapat menyatakan saya terkena HIV?
Selain dengan gejala yang dialami dan adanya faktor risiko penularan, seseorang perlu melakukan pemeriksaan laboratorium dan ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan berulang-ulang.  Mengapa berulang? karena kadar antibodi tubuh yang diukur biasanya tidak bisa dilihat dalam waktu singkat, jika ingin memastikannya, sebaiknya bicarakanlah mengenai pemeriksaan kepada dokter Anda.

Bagaimana pengobatannya?
Untuk masa kini, belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini apalagi membunuh virus ini. Akan tetapi banyak sekal temuan baru untuk terapi HIV yang bisa dipakai sebagai penambah sistem imun tubuh.

menambahkan sistem imun ini bukan dengan meminum obat penambah imunitas yang dijual di pasaran tapi dengan obat anti retrovirus yang khusus untuk HIV. Mengenai pengobatan haruslah dibicarakan antara dokter yang merawat dan pasien sehingga bisa memilih pengobatan terbaik.

dr.Intan Airlina Febiliawanti

 
 
Kebakaran Hebat Melalap Hutan Australia
Rabu, 30 Desember 2009 | 11:08 WIB
PERTH, KOMPAS.com — Kebakaran mengamuk tidak terkendali di bagian barat Australia, Rabu (30/12/2009). Sedikitnya tiga orang terluka, lebih dari 20 rumah hangus, dan belasan hektar hutan ludes. Kebakaran sering terjadi di penjuru Australia selama bulan-bulan pada musim panas, tetapi jarang menghanguskan banyak rumah.

Penduduk kota kecil Toodyay, 80 kilometer di timur laut kota pantai Perth, telah dievakuasi, Selasa. Pihak Otoritas Layanan Darurat dan Kebakaran Negara Bagian Australia Barat mengatakan, Rabu ini, di sana si jago merah telah melumat 2,7 hektar lahan hutan dan pertanian, dan api masih terus berkobar.

Sebuah kebakaran besar lain yang juga masih belum terkendali telah melalap lahan seluas 10.500 hektar di dekat dusun Badgingarra, 160 km di utara Pert. Dua orang petugas pemadam kebakaran dirawat karena menghirup asap, Selasa, dan seorang lagi dirawat karena menderita luka bakar.

Juru bicara Otoritas Darurat, Allen Gale, mengatakan, kerusakan lebih lanjut di sekitar Toodyay sedang dihitung. "Kami dapat memastikan bahwa lebih dari 20 rumah telah musnah," kata Gale.

Kebakaran pada musim panas sedang memuncak di banyak wilayah di Australia meski di bagian timur Negara Bagian New South Wales baru saja terjadi hujan lebat.
 
Kurangi Garam Agar Panjang Umur
Jangan mengonsumsi garam secara berlebihan.
Rabu, 30 Desember 2009 | 11:11 WIB
KOMPAS.com - Garam adalah salah satu unsur yang dibutuhkan dalam setiap masakan karena fungsinya sebagai pemberi rasa. Tapi kita juga mengetahui terlalu banyak mengonsumsi pemberi rasa ini akan berbahaya bagi pembuluh darah kita. Sebenarnya, seberapa kuat tubuh kita bisa "menampung" garam?

Epidemolog Nancy R. Cook dan timnya melakukan penelitian Trials of Hypertension Prevention (TOHP) yang dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah akhir 1980-an dan tahap kedua pada awal 1990-an. Penelitian tahap pertama, fokus pada empat hal yaitu stres manajemen, pola makan sehat, dan pengurangan garam.
Sedangkan di tahap kedua menitikberatkan pada penurunan berat badan dan pengurangan garam. Mereka melibatkan 3 ribu responden yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Para responden dipastikan tidak punya masalah dengan pembuluh darah dan tekanan darah mereka.

Responden lalu dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama diajarkan untuk memilih makanan yang rendah sodium sedangkan kelompok kedua hanya diajarkan bagaimana memilih makanan sehat secara umum. Kedua kelompok selama penelitian diamati konsumsi garamnya.

Pada penelitian tahap I yang berlangsung selama 18 bulan, respoden di kelompok pertama dalam seharinya hanya mengonsumsi sodium seribu miligram atau setara dengan 1 ½ sendok teh garam. Dan takaran ini menyelamatkan mereka dari gangguan pembuluh darah termasuk tekanan darah tinggi.

Di penelitian tahap II yang dilakukan selama 36 bulan, responden yang diberi arahan bagaimana memilih makanan yang kadar sodiumnya rendah, berhasil mengurangi konsumsi sodiumnya menjadi 750 miligram yang setara dengan sepertiga sendok teh yang berujung pada kualitas saluran pembuluh darah yang prima.

Sedangkan pada kelompok yang hanya diberi tahu bagaimana memilih makanan sehat secara umum, tidak signifikan memengaruhi kadar sodium dalam tubuhnya. Bahkan 9 persen dari mereka tetap mengalami serangan jantung atau stroke, sedangkan kelompok yang memilih makanan untuk mengontrol kadar sodium hanya mengalami masalah tersebut sebanyak 7,5 persen.

Dalam tubuh, sodium diperlukan untuk mengantarkan rangsangan pada sistem saraf kita dan menjaga agar mineral tetap tercukupi dalam tubuh. Tapi tubuh kita tidak suka segala sesuatu yang berlebihan, termasuk sodium. Ketika kelebihan akan kesulitan bagi ginjal untuk mengeluarkannya yang kemudian membuat cairan antar sel menjadi lebih banyak. Inilah yang kemudian membuat volume dalam sirkulasi darah meningkat yang kemudian menaikkan tekanan dalam  darah atau jamak kita sebut hipertensi.

Takaran yang direkomendasikan ½ - 1 sendok teh dalam satu hari adalah rasa asin yang boleh kita nikmati. Tapi bagi kita yang memiliki gangguan ginjal dan tekanan darah tinggi, takaran amannya sekitar ½ sendok teh. (PreventionIndonesia/Siagian Priska)

6.500 Wanita Malang Menikah Dini

Ilustrasi
Senin, 28 Desember 2009 | 08:35 WIB
MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 27 persen atau sekitar 6.500 dari rata-rata 24.000 pasangan yang menikah setiap tahun di Kabupaten Malang, Jawa Timur, diketahui pengantin wanitanya masih berusia dini, antara 16 dan 18 tahun.
Kepala Badan Keluarga Berencana (BKB) Kabupaten Malang, Muhammad Fauzi di Malang, Senin (28/12/2009) mengakui, tingginya angka wanita yang menikah di bawah usia 20 tahun itu, telah mengakibatkan kematian ibu muda yang hamil dan melahirkan juga masih cukup tinggi.
"Kami terus berupaya menekan angka kematian ibu muda ketika hamil, terutama yang berusia di bawah 20 tahun. Wanita yang hamil di bawah usia 20 tahun sangat rentan terhadap risiko pendarahan hebat ketika melahirkan," ujar mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang itu.
Dia mengemukakan, angka kematian ibu pada saat melahirkan di daerahnya rata-rata mencapai 24 orang setiap tahun, dan sekitar 50 persen kematian ibu saat melahirkan itu disebabkan pendarahan yang tidak tertangani.
Selain itu, katanya, masih tingginya angka kematian ibu saat melahirkan juga disebabkan cakupan wilayah Kabupaten Malang yang sangat luas. Layanan kesehatan yang standar dan memadai masih belum mampu menjangkau seluruh wilayah.
Muhammad Fauzi mengakui, wanita yang melahirkan di daerah itu masih banyak yang mengandalkan tenaga dukun bayi untuk menangani kelahiran anaknya, sehingga pada saat terjadi pendarahan atau kelainan tidak bisa ditangani secepatnya, yang akhirnya menyebabkan kematian.
Dari beberapa kasus pernikahan dini dan akhirnya melahirkan dengan selamat, katanya, juga ada. Namun, bayi dan ibu yang selamat itu sebagian dilakukan dengan cara operasi (caesar).
"Kalau kasus seperti ini kan lain lagi, sebab cara operasi dengan persalinan normal berbeda. Wanita muda usia antara 16-18 tahun itu alat reproduksinya memang sudah bisa berfungsi, namun kondisinya belum benar-benar matang sehingga rentan terhadap risiko pendarahan," kata Fauzi menegaskan.

Jubir Kepresidenan: Semua Kemungkinan Bisa Terjadi

Seorang wanita membaca buku Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century karya George Junus Aditjondro, di kediaman pribadi Presiden SBY di Puri Cikeas, Bogor, Sabtu (26/12/2009). Buku tersebut berisikan sejumlah yayasan yang terkait dengan Cikeas.
Sabtu, 26 Desember 2009 | 17:06 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Buku Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Century karangan George Junus Aditjondro menuai kontroversi. Meski demikian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum berniat melaporkan penulis buku tersebut ke kepolisian.
Namun, tidak menutup kemungkinan penulis buku tersebut akan dilaporkan ke kepolisian untuk dimintai pertanggungjawabannya. "Semua kemungkinan bisa saja terjadi," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Puri Cikeas, Bogor, Sabtu (26/12/2009).
Menurut Julian, keotentikan dan kebenaran data dalam buku tersebut bisa dimintai pertanggungjawaban karena telah dirilis dan dipublikasikan kepada publik. "Maka yang akan diminta nanti pertanggungjawabannya adalah sejauh mana keotentikan, validitas data. Dan kalau perlu sampai proses, di mana metodologi yang digunakan, sehingga pak Aditjondro sampai pada kesimpulan seperti yang disampaikan dalam buku tersebut," paparnya.
Diketahui, buku Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Century itu masih ditelaah dan didalami pihak kepresidenan. Menurut Julian, Presiden Yudhoyono prihatin atas peredaran buku yang terbilang menyudutkan pihak Cikeas ini. Dikhawatirkan, buku ini juga akan menimbulkan reaksi dari empat yayasan tersebut atau pihak-pihak yang disinggung Aditjondro dalam bukunya.
"Di sana disebutkan dengan fakta-fakta yang sepertinya tidak akurat, tidak mengandung kebenaran yang hakiki. Ini yang diprihatinkan presiden," tambah Julian.

0 komentar:

Posting Komentar

AyO SaUdaRaKu BeRgAbuNGlAh!!!

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger